No Santai Santai, Bawaslu Grobogan Asah Skill Video Reportase Pengawasan Pemilu

Purwodadi - Bawaslu Grobogan menyelenggarakan rapat kehumasan dengan Panwaslu Kecamatan dan Media, Kamis (25/1/2024) di aula Bawaslu Grobogan. Kegiatan tersebut mengambil tema Pelatihan Video dan Reportase Pengawasan Pemilu.

Peserta pelatihan yaitu Divisi Hukum Pencegahan, Partisipasi Masyarkaat dan Hubungan Masyarakat dari 19 Panwaslu Kecamatan se-Grobogan serta media televisi di lingkungan Grobogan.

Dalam pelatihan ini, narasumber yang mengisi yaitu jurnalis IDN Times Jateng, Dhana Kencana.

Anggota Bawaslu Grobogan, Moh. Syahirul Alim, dalam sambutan dan pembukaannya menyampaikan agar Panwaslu Kecamatan semakin giat dalam menyampaikan informasi kepada masyarakat.

"Berbicara mengenai Pemilu semakin membuat kita tidak ada waktu untuk bersantai, ada pengawasan logistik, kampanye dan beberapa pengawas kegiatan lainnya. Namun kerja-kerja keras kita yang terus kita lakukan tidak ada artinya kalau kita sendiri tidak melihat. Di era digital ini, agar masyarakat mengetahui apa yang telah dilakukan oleh lembaga kita, ya dengan menyampaikan informasi melalui media sosial. Kita harus kobarkan ke dunia luar agar orang lain mengetahui kegiatan yang kita laksanakan.  Tidak pagi, tidak siang kita harus apresiasi. Mungkin kita dari hal yang sederhana kita harus sampaikan kepada publik," jelas Irul.

Sementara itu dalam arahannya Kordiv. Pencegahan Parmas dan Humas Bawaslu Grobogan Amal Nur Ngazis meminta agar seluruh Panwaslu Kecamatan semakin produktif agar informasi pengawasan tersampaikan kepada masyarakat secara masif.

Selanjutnya Kordiv. Penanganan Pelanggaran Bawaslu Grobogan, D. Ari Hartanta menegaskan agar penyampaian informasi pengawasan kepada masyarakat selalu stabil. Bukan berarti saat rajin menyampaikan informasi langsung terus menerus, tapi besoknya tidak ada informasi yang disampaikan.

Pada sesi penyampaian materi, Dhana Kencana memaparkan video reportase pengawasan Pemilu 2024. Ada beberapa hal yang dikulik dalam materinya, salah satunya penggunaan platform media sosial dan jenis konten yang dibagikan.

"Berbicara data, fungsi atau penggunaan media sosial di Indonesia saat ini adalah untuk menemukan konten yang berbasis video. Oleh karena itu, video berdurasi pendek lebih digemari pengguna media sosial dalam mencari informasi. Kenapa video?, karena anak-anak saat ini memang minat membacanya sudah menurun. Sehingga mereka lebih menyukai format video dan audio," jelasnya.

Di akhir sesi penyampaian ia pun mempraktikkan pembuatan video kepada seluruh peserta.

"Untuk video berdurasi pendek seperti reels, short bisa menggunakan model potrait. Sedangkan video panjang seperti yang biasanya ditayangkan di Youtube dapat menggunakan model landscape," imbuhnya. (*)