Pengawasan Coktas KPU, Bawaslu Grobogan Temukan Pemilih Hidup Dimatikan

Purwodadi - Pagi yang cerah di wilayah timur Grobogan menjadi saksi langkah pengawasan Bawaslu Kabupaten Grobogan atas pencocokan dan penelitian (coktas) data pemilih oleh KPU Grobogan. Dua lembaga penyelenggaraan Pemilu ini menyusuri Kecamatan Kradenan dan Kecamatan Gabus.

Lima orang yang berada di satu armada yakni 3 dari KPU Grobogan, Agung Budi Prasetyo, Tri Gusman, Mungki Maharani dan Pandu. Dan dua orang tim Bawaslu yaitu Alif Lathifah dan Bayu Ukhta.

Bagi jajaran Bawaslu, kegiatan ini bukan sekadar rutinitas teknis, melainkan bagian penting dari upaya memastikan hak pilih setiap warga terjaga dengan benar. Ketelitian menjadi kunci, sebab di balik setiap nama dalam daftar pemilih, ada hak konstitusional yang harus dijaga.

Bersama-sama koordinasi dengan pemerintah desa setempat dengan maksud pencocokan data di lapangan. Bawaslu Grobogan membawa 15 sampel pemilih tercatat meninggal yang tersebar di Desa Kradenan, Kalisari, Kuwu, Plosorejo, Gabus, Tunggulrejo dan Tanjung.

Hasil pengawasan, ada pemilih yang masih hidup dari ke-15 tersebut. Tim pun menyusuri rumah ke rumah untuk memastikan keakuratan data tersebut.

Koordinator Divisi Pencegahan, Parmas dan Humas Bawaslu Grobogan, Amal Nur Ngazis menyebut kegiatan ini sebagai wujud nyata pengawasan atas proses pemutakhiran data pemilih berkelanjutan(PDPB) oleh KPU Grobogan.

“Kami ingin memastikan bahwa daftar pemilih akurat dan mutakhir, tetapi juga benar-benar mencerminkan kondisi masyarakat di lapangan. Faktanya memang ditemukan 8 dari 15 sampel Tidak Memenuhi Syarat (TMS) karena meninggal, mereka masih hidup. Bahkan KTP pun mereka juga masih punya,” ujarnya, Kamis (23/10/2025).

Suasana lapangan di Kradenan dan Gabus hari itu penuh semangat. Tim KPU memverifikasi data, sementara pengawas dari Bawaslu memastikan setiap langkah berjalan sesuai prosedur. Kolaborasi ini menjadi cerminan komitmen bersama untuk menghadirkan Pemilu mendatang yang berintegritas.