Lompat ke isi utama

Berita

Bawaslu Grobogan Kawal Coktas, Temukan Pemilih Masih Hidup dalam Data Meninggal Dunia

-

Ketua Bawaslu Grobogan, Fitria Nita Witanti beserta staf Esti Dwi saat melakukan pengawasan coktas, Kamis (13/11/2025).

Purwodadi - Pengawasan Pemutakhiran Data Pemilih Berkelanjutan terus dilakukan. Upaya yang dilakukan Bawaslu Grobogan salah satunya melalui pengawasan melekat Pencocokan dan Penelitian Terbatas (coktas) oleh KPU Grobogan.

Pengawasan dilakukan di dua wilayah, yakni timur dan utara. Tim timur ke Kecamatan Kradenan dan Ngaringan yang terdiri Ketua Bawaslu Grobogan, Fitria Nita Witanti dan staf Esti Dwi. Sedangkan tim utara ke Kecamatan Grobogan, Brati dan Klambu terdiri dari Koordinator Divisi (Kordiv) Pencegahan Parmas dan Humas (P2H), Amal Nur Ngazis dan staf Indri Hapsari.

12 data sampling coktas dibawa dalam pengawasan ini. Enam sampling untuk wilayah timur adalah kategori pemilih tercatat meninggal dunia, sedangkan enam sampling untuk wilayah utara merupakan kategori pemilih berusia di atas 100 tahun.

Fitria menegaskan Bawaslu akan terus mengawal proses coktas agar tidak ada warga yang kehilangan hak pilih pada saat Pemilu mendatang.

“Bawaslu mengawal betul proses pencocokan data ini. Keakuratan data pemilih menjadi kunci agar tidak ada warga yang terabaikan dan semua bisa menggunakan hak pilihnya,” tutur Fitria, Kamis (13/11/2025).

Fitria mengungkapkan dari sampling di Kecamatan Kradenan dan Ngaringan,  ternyata ada pemilih yang masih hidup.

“Dari sampling data coktas yang kami bawa enam pemilih dinyatakan telah meninggal dunia. Ternyata faktanya empat pemilih masih hidup yaitu pemilih Desa Rejosari dan Simo Kecamatan Kradenan. Dua lainnya di Desa Kalangdosari dan Kalanglundo Kecamatan Ngaringan,” jelas Fitri.

Pengawasan coktas dilakukan dengan mencocokkan data sampling yang dibawa oleh pengawas dengan KTP atau KK milik pemilih yang dicoktas.

Sementara pengawasan coktas di wilayah utara, Amal memastikan keakuratan data sampling coktas dengan fakta lapangan.

“Enam sampling data kami bawa dalam pengawasan coktas, dua pemilih telah dinyatakan meninggal dunia. Dua pemilih ini merupakan sampling pemilih yang usianya lebih dari 100 tahun.  Empat pemilih lainnya masih hidup.  Jadi kami pastikan betul kecocokan dan keakuratan data dengan fakta lapangan,” jelas Amal.

Kegiatan pengawasan Coktas ini menjadi bagian dari komitmen Bawaslu Grobogan dalam memastikan pemutakhiran data pemilih berjalan sesuai prinsip akurasi, transparansi, dan akuntabilitas.

Penulis: Alif

Editor: Humas Bawaslu Grobogan